Selasa, 16 November 2010

Anak Autis Dibunuh Ibunya Sendiri

0 komentar

Seorang ibu di Inggris membunuh anaknya yang menderita autis parah dengan memaksanya minum pemutih beberapa jam setelah diberitahu dinas sosial bahwa anaknya akan dimasukan dalam tempat perawatan.

Satpal Kaur-Singh (44 tahun), nama sang ibu, menuangkan secangkir pemutih ke tenggorokan anaknya, Ajit (12 tahun), setelah sebuah pertemuan dengan petugas dinas sosial. Kaur-Singh sendiri kemudian minum satu setengah cangkir pemutih sebelum menelepon ke nomor panggilan darurat (999) dua jam kemudian. Kepada operator dia mengatakan, "Saya baru saja membunuh anak saya dan saya sudah mencoba bunuh diri. Saya meminum pemutih tetapi tidak terjadi apa-apa."

Polisi dan paramedis menemukan Ajit sudah tak bernyawa di sofa dan bau pemutih menyeruak di rumah keluarga itu di Barking, London Timur. Anak laki-laki itu, yang bergantung sepenuhnya pada ibunya untuk semua kebutuhannya, mengalami luka bakar di mulut, dagu mulut dan leher karena lelehan pemutih. Staf rumah sakit, yang mengenakan maskar karena bau pemutih yang menyengat, berusaha sia-sia saat menyelamatkannya nyawa anak tersebut.

Dailymail, Selasa (16/11), melaporkan, Kaur-Singh dalam sidang pengadilan, Senin kemarin, mengakui pembunuhan yang terjadi pada 9 Februari itu. Ia membunuh Ajit karena takut petugas dinas sosial akan membawa anaknya pergi. Ia membantah telah melakukan pembunuhan yang disengaja. Menurut pengakuannya, pembunuhan itu tidak disengaja demi mengurangi tanggung jawabnya.

Kaur-Singh mengungkapkan kepada seorang paramedis bahwa dia sudah berpikir untuk 'melakukan hal ini' selama empat tahun. Belakangan, ia juga berkata kepada seorang dokter, "Saya telah memberi pemutih kepada anak saya, dia meminumnya. Saya tidak tahan lagi." Dia juga mengatakan kepada polisi bahwa dia mendengar suara-suara, yang berkata, "Ini saatnya, inilah akhirnya. Tuhan memanggil kita."

Pengadilan diberitahu bahwa pada pagi hari sebelum kematian anaknya pada tanggal 9 Februari, Kaur-Singh bertemu dengan petugas dinas sosial. Petugas meminta anak itu untuk dirawat di tempat perawatan khusus. Para petugas dinas sosial telah terlibat dengan Ajit, yang lahir prematur (dua bulan lebih awal), sejak anak itu lahir dan telah banyak mengadakan pertemuan tentang perlindungan anak.

Dalam sidang pengadilan terungkap, ibunya telah membuat 'sejumlah keluhan terhadap sejumlah orang, termasuk tetangga, suaminya dan petugas dinas sosial. Jaksa Richard Whittam mengungkapkan, seorang tetangga mengatakan, Kaur Singh berpikir semua orang menganiaya dia. Dia pernah mengatakan kepada suaminya bahwa dia sudah begitu 'muak' dengan dinas sosial sehingga dia harus bunuh diri sendiri dan Ajit dengan pemutih. Whittam mengatakan, suaminya tidak menganggapnya sebagai sesuatu serius sebab Kaur-Singh sering asal bicara, apalagi kalau sedang marah.

Perilaku Kaur-Singh memburuk pada bulan-bulan sebelum kematian Ajit dan dia menolak untuk menjalani penilaian kejiwaan, dan serta pemeriksaan lainnya. Sejak kematian Ajit, Kaur-Singh telah diperiksa dua psikiater. Hasilnya, seorang psikiater mengatakan, Kaur Singh mengalami stres pasca-trauma dan psikiater yang lagi mengatakan, Kaur-Singh mengalami disorientasi mental. Putusan terhadap kasus itu akan dijatuhkan pada 13 Desember.

Sumber : Kompas

Leave a Reply